Home

Satu demi satu orang berdatangan, demi mempercepat pelayanan setelah mendaftar aku langsung melayani mereka. Ketika selang tidak ada pasien aku melanjutkan pekerjaanku melengkapi catatan di buku kwitansi dan register, kemudian ada seorang anak perempuan bersepeda berhenti di depan halaman pustu, malu-malu ia masuk. Ia berusia 7,5 tahun tapi wajahnya tidak seperti anak normal lainnya, wajahnya seperti orang mongol. Aku biarkan ia masuk sembari ada yang menemaniku Aku kira ia belum bisa apa-apa, karena saat berobat ia selalu diam dan tak mengeluarkan sepatah katapun, saat masuk dan berdiri didepanku dan kusapa"sini nduk, bisa nulis, ayo tak ajarin ya" kuambil selembar kertas dan pensil, kuberikan padanya. Aku terkaget ketika ia sudah bisa membuat lingkaran kecil, tak lama kemudian ia masuk ke ruang periksa, diambilnya stetoskop dan dipasangkan kekupingnya. ia menirukan gayaku ketika memeriksanya.

Subhanalloh, anak-anak selalu mudah meniru. Tak lama kemudian dia kembali ketempatku Tanya ini dan itu, mindah mindahin buku-buku didepanku sampai aku kewalahan dan tidak bisa melanjutkan pekerjaannku. Aku melihat meskipun ia tidak seperti anak normal (RM) tapi ia memiliki keberanian yang besar, rasa ingin tahu, dan semangat yang besar.